Dua minggu yang lalu liat Oprah tentang camp terapi untuk penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Trenyuh lihatnya. Dan merasa bersalah juga karena Saya sama Ayahnya Koosha suka banget liat Detektif MONK. Menertawakan penyakitnya yang ngga bisa melakukan kontak dengan kuman, ngga bisa ngga menyentuh sesuatu yang berbentuk pole, ngga bisa hidup berantakan, atau ngga bisa melihat sesuatu berubah dari tempatnya, sekecil apa pun.
Peserta camp itu hidupnya jadi berantakan akibat OCD. Ada yang kehilangan segalanya termasuk anak, isteri, juga pekerjaan dengan gaji enam digit --dalam dolar tentu saja. Yang menarik bagi saya, katanya kita semua punya kecenderungan obsesif --meskipun tidak kompulsif--, in so many range.
Dipikir-pikir sepertinya saya punya obsesi juga nih. Masuk kategori juga ngga, ya?
Tahu kan, ini apa?
Yup, jemuran buat baju Koosha. Saya ngga bisa menjemur di satu sisi semua, baru sisi lain. Jemuran itu harus seimbang, ngga boleh timpang. Jadi, misalnya, satu baju saya taruh di cabang utara, menjemur selanjutnya harus di cabang selatan. Trus satu di timur,
next di barat. Pokoknya gimana caranya
weh jemuran itu jadi seimbang. Hehe.
Kemudian soal cuci piring. Ini saya sadari sejak sebelum menikah. Saya harus memilah dulu piring besar satu tumpukan, piring kecil terpisah, sendok, mangkok, panci, demikian seterusnya, baru dicuci. Ini dilakukan supaya nanti saya bisa menyusunnya dengan rapih di tempat penirisan (itu loh yang biasanya diletakkan di samping bak cuci piring sebelum masuk rak -
-in case you don't understand).
Makanya sebelum cucian piring dipilah-pilah saya bisa stres duluan liatnya, apalagi kalau habis kedatangan banyak tamu. Whoah. Tapi sekali dipilah, saya bisa mengerjakannya dengan tenang dan riang.
Hehe, what yours?