Bukan Begitu, Nak
Maaf, Nak. Gara-gara air mata yang tidak berhenti, perut Ibu mengeras. Apa kau kerahkan seluruh tenaga dari tubuh rapuhmu itu untuk bertanya ada apa dengan Ibu?
Tidak perlu khawatir. Nanti kau akan tahu bantingan pintu bukan berarti kami tidak saling cinta. Lidah tajam yang menggores hati ayah ibumu bukan karena kami tidak saling sayang. Ini semua karena kami tidak mampu mengekang Mau yang melulu ingin didahulukan. Tidak sanggup meredam ambisi yang berjalan di dua sisi.
Tidurlah lagi dengan tenang. Besok kita akan lupa tentang malam ini.
0 comments:
Post a Comment