Sunday, December 30, 2007
Wednesday, December 5, 2007
Bukan Begitu, Nak
Maaf, Nak. Gara-gara air mata yang tidak berhenti, perut Ibu mengeras. Apa kau kerahkan seluruh tenaga dari tubuh rapuhmu itu untuk bertanya ada apa dengan Ibu?
Tidak perlu khawatir. Nanti kau akan tahu bantingan pintu bukan berarti kami tidak saling cinta. Lidah tajam yang menggores hati ayah ibumu bukan karena kami tidak saling sayang. Ini semua karena kami tidak mampu mengekang Mau yang melulu ingin didahulukan. Tidak sanggup meredam ambisi yang berjalan di dua sisi.
Tidurlah lagi dengan tenang. Besok kita akan lupa tentang malam ini.
Posted by Nazla at 2:07 AM 0 comments
Saturday, November 24, 2007
Belum Tiba Sudah Rindu
Ke sini, Nak! Di bawah pohon ada benang yang mengikat pikiran milik ibu. Maafkan Ibu yang seringkali melayang melupakanmu. Ibu belum tahu bagaimana cara membawamu terbang, bertamasya ke pinggir hutan.
Suatu hari nanti, Nak, kita berdua akan bertengkar tentang jalan mana yang paling cepat menuju rumah kayu tempat ibu menyimpan rahasia.
Cepatlah datang, Nak! Sebelum melihatmu, Ibu sudah merindukanmu.
Posted by Nazla at 2:09 AM 0 comments